Pengertiankolera. Kolera yang juga dikenal sebagai penyakit taun, adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kolera menyebabkan diare yang berat dan dehidrasi. Apabila tidak diobati, maka dalam beberapa jam Kolera adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini dapat terjadi pada orang dewasa atau anak-anak. Diare yang timbul akibat kolera dapat parah dan sampai menyebabkan dehidrasi. Kolera merupakan penyakit yang menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi ini biasanya mewabah di wilayah yang kotor dan padat penduduk. Kolera ditandai dengan diare, di mana tinja yang keluar cair dan berwarna pucat seperti air cucian beras. Orang yang menderita diare parah akibat kolera perlu segera mendapat penanganan, agar tidak mengalami dehidrasi yang mengancam nyawa. Penyebab Kolera Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Bakteri kolera hidup di alam bebas, terutama di lingkungan perairan seperti sungai, danau, atau sumur. Sumber penyebaran utama bakteri kolera adalah air dan makanan yang terkontaminasi bakteri kolera. Bakteri penyebab kolera bisa masuk bersama makanan jika makanan tersebut tidak dibersihkan dan dimasak dengan baik sebelum dimakan. Beberapa jenis makanan yang dapat menjadi sarana penyebaran bakteri kolera adalah Makanan laut seperti kerang dan ikan Sayuran dan buah-buahan Biji-bijian, seperti beras dan gandum Meskipun di dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari terdapat bakteri kolera, orang yang mengonsumsi makanan tersebut tidak berarti langsung terkena penyakit kolera. Dibutuhkan bakteri kolera dalam jumlah yang banyak di dalam makanan atau minuman untuk membuat seseorang terkena penyakit kolera. Ketika infeksi bakteri kolera terjadi, bakteri akan berkembang biak di dalam usus kecil. Perkembangbiakan bakteri ini akan mengganggu penyerapan air dan mineral dalam sistem pencernaan. Akibatnya, akan terjadi diare yang menjadi tanda utama penyakit kolera. Selain beberapa sumber infeksi kolera seperti yang disebutkan di atas, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjangkit bakteri kolera, yaitu Bertempat tinggal di lingkungan yang tidak bersih Hidup serumah dengan penderita kolera Bergolongan darah O. Perlu diingat, meski tinggal serumah dengan penderita kolera dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kolera, penyakit ini tidak menular dari orang ke orang secara langsung. Hal ini karena bakteri kolera tidak dapat masuk ke dalam saluran pencernaan kecuali bersama makanan atau air. Gejala Kolera Gejala utama penyakit kolera adalah diare. Diare akibat kolera dapat dikenali dari tinja yang cair dan berwarna putih pucat seperti susu atau air cucian beras. Beberapa penderita kolera bisa mengalami diare parah berkali-kali hingga cairan tubuhnya hilang dengan cepat dehidrasi. Selain diare, gejala lain yang dapat dialami penderita kolera adalah Mual Muntah Kram perut Gejala kolera pada anak-anak sering kali lebih berat dibandingkan pada orang dewasa. Anak-anak yang terserang kolera juga lebih rentan terkena hipoglikemia gula darah rendah, yang bisa menyebabkan kejang dan penurunan kesadaran. Kapan harus ke dokter Kolera dapat menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi. Segera ke dokter jika mengalami gejala dehidrasi, untuk mendapatkan penanganan lanjutan yang tepat. Gejala-gejala dehidrasi akibat kolera yang harus diperhatikan antara lain Mulut kering Merasa sangat haus Tubuh terasa lesu Mudah marah Jantung berdebar Mata tampak cekung Kulit berkerut dan kering Hanya sedikit atau bahkan tidak keluar urine Anak-anak yang menderita kolera lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa. Oleh karena itu, segera temui dokter jika anak Anda mengalami keluhan berikut ini Diare yang tidak kunjung sembuh setelah 24 jam Demam tinggi diatas 39 oC Popok bayi tidak basah 3-4 jam setelah diganti Tinja berwarna hitam atau mengandung darah Terlihat lemas dan mengantuk Mulut atau lidah kering Pipi, perut, dan mata terlihat cekung Diagnosis Kolera Sebagai langkah awal, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait gejala yang dialami dan penyakit yang pernah diderita pasien. Dokter juga akan menanyakan kesehatan anggota keluarga dan kondisi lingkungan tempat pasien tinggal, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel tinja untuk diteliti di laboratorium. Tujuannya adalah untuk menemukan bakteri kolera dalam sampel tinja. Pengobatan Kolera Penanganan utama untuk penderita kolera adalah dengan mencegah dehidrasi. Dokter akan memberikan larutan oralit untuk mengganti cairan dan ion mineral di dalam tubuh. Bila pasien terus muntah sehingga tidak bisa minum, dokter akan menyarankan rawat inap dan memberikan cairan infus. Selain menjaga kadar cairan tubuh, dokter akan memberikan obat-obat lain untuk mengatasi kolera, yaitu Obat antibiotik Untuk mengurangi jumlah bakteri sekaligus mempercepat penyembuhan diare, dokter akan memberikan antibiotik, seperti tetracycline, doxycycline, ciprofloxacin, erythromycin, atau a Suplemen zinc Zinc seng juga sering diberikan untuk mempercepat penyembuhan diare pada anak-anak. Komplikasi Kolera Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar akibat kolera bisa berakibat fatal. Dehidrasi berat hingga syok merupakan komplikasi kolera yang paling berbahaya. Komplikasi lain yang bisa muncul akibat kolera adalah Gagal ginjal Hipokalemia atau kekurangan kalium Hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah. Pencegahan Kolera Risiko terjangkit kolera dapat diminimalkan dengan menjaga kebersihan diri, misalnya dengan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Selain kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Caranya adalah dengan Tidak membeli makanan yang tidak terjamin kebersihannya Tidak mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang Hanya menggunakan air untuk memasak yang sudah terjamin kualitasnya Tidak mengonsumsi susu segar yang belum diolah Minum air mineral botol atau air yang telah dimasak hingga mendidih Mencuci bersih sayur dan buah sebelum dimakan Agar lebih terlindungi dari kolera, Anda bisa menjalani vaksinasi kolera, terutama apabila Anda tinggal di daerah yang banyak kasus kolera. Vaksin kolera diminum 2 kali dengan jarak waktu 7 hari sampai 6 minggu, untuk memberikan perlindungan selama 2 tahun. Penderitakolera biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti, diare, nyeri di perut bagian bawah, dan juga dehidrasi parah. Orang-orang juga sering menyebutnya dengan penyakit muntaber, di mana penderitanya biasanya akan mengalami muntah yang disertai dengan BAB.
Kolera yang juga dikenal sebagai penyakit taun, adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan diare yang berat dan dehidrasi. Apabila tidak diobati, maka dalam beberapa jam, kolera bisa berakibat pembuangan air limbah dan pengolahan air bersih yang baik di negara-negara maju, menjauhkan masyarakatnya dari penyakit tetapi, kolera masih dapat dijumpai di Afrika, Asia Tenggara, dan kawasan lain dengan sanitasi yang buruk. Potensi penyakit kolera menjadi sebuah epidemi lebih tinggi ketika kemiskinan, perang atau bencana alam memaksa masyarakat untuk tinggal di tempat padat tanpa sistem sanitasi yang baik.
Kolera Kolera merupakan jenis penyakit yang disebabkan adanya bakteri dan biasanya terjadi pada orang yang mengkonsumsi air yang sudah terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Penyakit kolera ini lebih banyak ditmukan di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dimana biasanya terdapat sumber air yang sudah tidak higenis lagi.

Halodoc, Jakarta – Di antara kita semua pasti pernah mengalami sakit perut, mulai dari yang ringan hingga berat. Akan tetapi, sebagian besar penyakit tersebut bukanlah ancaman yang serius. Meski begitu, kamu tidak bisa mengabaikannya begitu saja, karena bisa jadi ini merupakan gejala dari sebuah penyakit yang lebih serius lagi. Apa saja sih penyakit perut yang biasa terjadi? Berikut ulasannya! Maag Penyakit maag ialah jenis penyakit perut yang paling banyak dialami orang. Gejalanya antara lain rasa nyeri di area ulu hati disertai keluhan lain seperti mual, muntah, perut kembung, cepat kenyang, dan bersendawa – terutama ketika kamu merasa lapar. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari makanan yang mengandung gas seperti kol, ubi, dan sawi atau juga karena minuman seperti kopi, alkohol, dan soda. Tidak hanya itu, maag juga bisa muncul akibat stres, kebiasaan merokok, dan efek obat-obatan semisal obat rematik. Penyembuhannya cukup mudah, kamu hanya perlu meminum obat antimaag yang mengandung antasida untuk menghilangkan gejalanya. Kamu yang sering terserang maag pun harus makan dengan teratur ke depannya. Baca juga Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Maag Diare Penyakit ini menyebabkan tinja yang kamu keluarkan wujudnya menjadi sangat encer. Saat terserang diare pun intensitas buang air besar akan semakin sering dan membuat cairan tubuh berkurang dan membuat tubuh si pengidap menjadi lemas. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan biasanya disebabkan karena kontaminasi bakteri dan virus pada makanan yang kamu makan. Untuk menyembuhkannya, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengganti cairan tubuh dengan meminum oralit. Antibiotik juga diperlukan untuk membunuh kuman. Sembelit Berkebalikan dengan diare, penyakit ini akan membuat penderitanya mengalami kesulitan buang air besar. Para penderita sembelit biasanya hanya akan buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu. Padahal normalnya, manusia buang air besar dalam seminggu 5 hingga 7 kali, bahkan lebih sesuai dengan kondisi orang tersebut. Gejala yang dialami oleh para penderita sembelit ialah sakit ketika buang air besar dan memiliki perut yang buncit. Penyebab sembelit adalah kurang konsumsi makanan berserat dan kurang minum air putih. Usus Buntu Penyakit ini agak berbahaya dan butuh pembedahan untuk menyembuhkannya. Usus buntu sendiri ialah organ dalam tubuh yang berbentuk seperti kantong kecil dan tipis dengan ukuran 5-10 sentimeter. Penyakit usus buntu ialah peradangan atau pun pembengkakan yang terjadi pada usus buntu. Gejala untuk penyakit ini ialah nyeri yang parah pada bagian perut, kesulitan untuk membuang gas, serta mengalami mual dan muntah muntah. Penyebab penyakit usus buntu ini adalah batu empedu dan infeksi bakteri. Peradangan yang terjadi pada usus buntu pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella dan Shigella. Baca juga Dapatkah Usus Buntu Ditangani Tanpa Operasi? Berikut Ulasannya Disentri Penyakit yang biasa terjadi di wilayah tropis ini ditandai dengan infeksi pada usus dan menyebabkan darah keluar bersamaan dengan tinja. Penyakit ini pun menyebabkan tinja yang keluar menjadi cair seperti saat sedang diare. Gejalanya antara lain adalah kram perut, mual dan muntah, dan demam tinggi. Penyebabnya bakteri Shigella basiler dan Entamoeba histolytica. Cara mudah untuk menghindari penyakit perut yang biasa terjadi di atas adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kebersihan makanan dari lalat dan kotoran. Nah, jika kamu mengalami salah satu penyakit di atas, segera periksakan dirimu dengan dokter handal di Halodoc. Kamu dapat memanfaatkan fitur Voice Call/Video Call dan Chat untuk menghubungi dokter kapan pun dan di mana pun. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Gangguandan Penyakit Sistem Pencernaan. Posted on October 28, 2020 by fisipol. 0. Tujuan utama saluran pencernaan adalah memecah makanan menjadi nutrisi, yang dapat diserap ke dalam tubuh untuk menyediakan energi. Makanan harus tertelan ke dalam mulut untuk diproses dan dibasahi secara mekanis. Kedua, pencernaan terjadi terutama di perut dan Sebenarnya, kebanyakan orang yang terinfeksi bakteri kolera tidak langsung jatuh sakit. Bahkan beberapa tidak pernah tahu bahwa mereka telah terinfeksi, sebab mereka tidak merasa mengalami gejala. Bakteri Vibrio cholerae akan menetap di tinja orang yang terinfeksi selama 7 – 14 hari. Oleh karena itu, meskipun tidak merasakan gejala apa pun, penderita masih bisa menularkan penyakit tersebut ke orang lain melalui kotoran yang terkontaminasi. Hanya sekitar 1 dari 10 orang yang terinfeksi menunjukkan tanda dan gejala. Biasanya gejala akan muncul dalam 24 – 48 jam setelah terpapar oleh bakteri. Berikut adalah daftar gejalanya. 1. Diare Diare adalah gejala yang paling umum ditemukan di penyakit ini. Tinja yang keluar akibat penyakit ini umumnya lebih banyak dibanding diare lainnya. Pasien dengan kolera akan mengeluarkan sekitar 1 liter cairan saat buang air besar dalam satu jam. Ini karena banyaknya volume cairan yang dikeluarkan saat diare, pasien biasanya akan merasakan dorongan untuk buang air besar yang tidak terkontrol. Tinja yang dikeluarkan oleh pasien penderita infeksi ini biasanya memiliki ciri khas tertentu, yaitu cairan berwarna putih pucat dan tidak berbau. Kadang, cairan tersebut menyerupai air cucian beras. 2. Mual dan muntah Walaupun tidak selalu muncul, rasa mual dan muntah juga merupakan salah satu gejala kolera yang cukup banyak ditemui. Mual dan muntah biasanya terjadi pada tahap-tahap awal penularan bakteri. Penderita penyakit ini akan merasa mual terus menerus dan sulit menahan rasa ingin muntah selama beberapa jam. 3. Dehidrasi Kondisi diare dan muntah yang berkepanjangan mengakibatkan tubuh kehilangan banyak cairan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Orang yang terpapar kolera akan kehilangan sekitar 20 liter cairan dalam sehari. Tidak hanya dehidrasi, penderita juga berpotensi mengalami syok dan beberapa gejala lainnya, seperti tekanan darah rendah, pusing, dan jantung berdetak cepat. 4. Elektrolit tidak seimbang Tubuh yang kehilangan terlalu banyak cairan akan mengalami penurunan kadar elektrolit. Hal tersebut dapat mengakibatkan tanda-tanda seperti kram otot akibat penurunan kadar natrium, klorida, dan potasium dalam tubuh serta syok karena tekanan darah yang menurun tiba-tiba. 5. Gula darah rendah hipoglikemia Pada anak-anak yang menderita kolera, mereka biasanya rentan mengalami gula darah rendah atau hipoglikemia akibat kehilangan banyak cairan. Ciri-ciri yang sering ditemukan adalah kehilangan kesadaran, kejang, hingga koma. Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Kapan harus periksa ke dokter? Seperti yang sudah disebutkan, kasus penyakit ini banyak ditemui di beberapa negara dengan sistem sanitasi yang kurang memadai. Oleh karena itu, jika Anda mengalami diare parah setelah mengunjungi daerah yang banyak ditemukan kasus penyakit ini, Anda harus memeriksakan diri ke dokter secepat mungkin. Saat menderita diare berkepanjangan yang disertai dengan muntah-muntah, segerakan mencari pengobatan sebelum terserang dehidrasi berat. Jika kolera ditangani dengan cepat, kemungkinan Anda akan pulih dari penyakit ini lebih cepat. Penyebab kolera Patogen utama yang menyebabkan infeksi kolera adalah bakteri Vibrio cholerae. Namun, yang membuat penyakit ini menjadi berbahaya dan bisa mengancam nyawa adalah keberadaan racun yang disebut CTX atau toksin kolera. CTX diproduksi oleh bakteri V. cholerae di dalam usus kecil. Racun ini akan menempel di dinding usus, yang kemudian akan mengganggu aliran normal natrium dan klorida. Terganggunya aliran dua elektrolit tersebut dapat mendorong tubuh mengeluarkan begitu banyak cairan. Hal ini mengakibatkan diare dan tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit dalam waktu singkat. Bakteri V. cholerae umumnya ditemukan pada air yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri jenis ini juga banyak bersarang di bahan-bahan makanan yang belum dimasak sempurna, seperti kerang mentah, buah-buahan, dan sayuran. Jika saluran air atau makanan yang bersih terkena feses yang terkontaminasi bakteri, organisme ini akan bertumbuh dengan cepat. Sementara itu, sumber makanan atau tempat yang paling sering ditemukan perkembangan infeksi penyakit ini adalah sebagai berikut. 1. Permukaan air Bakteri penyebab kolera dapat tinggal di air dalam jangka waktu panjang, dan menjadi statis atau tidak aktif. Biasanya, air yang terkontaminasi bakteri V. cholerae adalah air di tempat umum dan daerah-daerah dengan sistem sanitasi yang buruk. 2. Makanan laut Makan makanan laut yang mentah atau kurang matang, terutama kerang, dapat meningkatkan potensi Anda terpapar bakteri V. cholerae. 3. Buah dan sayur Buah-buahan dan sayur yang belum dicuci atau dikupas bisa jadi merupakan sarang berkembangbiaknya bakteri kolera, terutama di area yang kebersihannya kurang terjaga. Di negara-negara berkembang, pupuk yang tidak mengandung kompos atau air irigasi yang tercemar limbah dapat memengaruhi hasil panen perkebunan. 4. Biji-bijian Di negara-negara dengan kasus kolera yang tinggi, makanan berbahan dasar biji-bijian seperti nasi atau jagung dapat menjadi sarang bakteri. Setelah nasi dimasak dan didiamkan selama beberapa jam dalam suhu ruangan, nasi tersebut dapat menjadi tempat bertumbuhnya bakteri penyebab penyakit kolera. Siklus hidup bakteri penyebab kolera Bakteri di lingkungan V. cholerae banyak ditemukan di perairan pantai dan menempel di binatang kecil bernama copepoda. Bakteri biasanya akan berenang ke tempat pembuangan limbah pabrik. Bakteri di dalam tubuh manusia setelah bakteri masuk ke dalam tubuh, umumnya gejala penyakit tidak langsung terlihat. Namun, bakteri masih akan menempel pada feses. Faktor risiko kolera Kolera adalah penyakit yang dapat menyerang semua orang dari berbagai golongan usia maupun ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini. Inilah berbagai faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko penyakit. 1. Kondisi sanitasi yang buruk Kolera akan berkembang dengan pesat di tempat yang memiliki sanitasi kurang baik, termasuk suplai air bersih yang minim. Kondisi ini sering ditemukan di tempat pengungsian, negara-negara berkembang atau terbelakang, daerah peperangan, dan tempat yang terkena bencana alam atau wabah penyakit. 2. Kurang atau tidak adanya asam lambung Bakteri V. cholerae tidak akan mampu bertahan hidup di lingkungan dengan tingkat keasaman yang tinggi. Maka dari itu, asam lambung dalam tubuh manusia dapat menjadi tameng utama menghadapi infeksi kolera. Namun, beberapa orang dengan tingkat asam lambung yang rendah, termasuk anak-anak, lansia, dan orang yang sedang minum obat-obatan tertentu. Mereka yang disebutkan lebih rentan terkena infeksi ini. 3. Tinggal serumah dengan penderita Apabila Anda tinggal bersama dengan orang yang menderita penyakit ini, kemungkinan Anda akan tertular bakteri V. cholerae semakin tinggi. 4. Memiliki golongan darah O Orang dengan golongan darah O dua kali lipat lebih mudah terserang bakteri kolera dibanding pemilik golongan darah lainnya. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang mampu menjelaskan penyebab pasti fenomena ini. 5. Makan seafood mentah atau setengah matang Walaupun bakteri ini sudah tidak mewabah di sebagian besar tempat di dunia, keberadaannya masih dapat ditemukan di beberapa titik perairan. Oleh karena itu, risiko Anda terserang penyakit ini setelah makan seafood mentah masih tinggi. Diagnosis kolera Meskipun tanda-tanda dan gejala yang parah dapat terlihat jelas di daerah yang endemik, satu-satunya cara untuk mendiagnosis penyakit ini adalah dengan mengambil sampel tinja tes dipstick dan meneliti adanya bakteri. Tes dipstick kolera yang cepat sekarang telah tersedia, sehingga penyedia layanan kesehatan di area terpencil dapat mendeteksi penyakit ini sejak awal. Hal tersebut tentu dapat mengurangi angka kematian sebelum wabah menyebar, serta berdampak ke intervensi pusat kesehatan dalam pengendalian wabah. Pengobatan kolera Kolera memerlukan perawatan segera karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian dalam beberapa jam. 1. Rehidrasi Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh. Caranya adalah dengan menggunakan larutan rehidrasi sederhana berupa oralit. Oralit dinilai sangat efektif mengembalikan cairan tubuh, bahkan dapat mengurangi angka kematian akibat kolera secara signifikan. 2. Cairan infus Apabila rehidrasi oral dengan oralit masih belum bekerja dengan baik, pasien kolera bisa mendapatkan asupan cairan melalui metode injeksi atau infus. 3. Antibiotik Walaupun antibiotik dinilai bukan merupakan pengobatan utama dari kolera, beberapa jenis antibiotik berpotensi mengurangi gejala diare pada penyakit ini. Jenis antibiotik yang biasanya diresepkan dokter adalah doxycycline Monodox, Oracea, Vibramycin atau azithromycin Zithromax, Zmax. 4. Suplemen zinc Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa zinc dapat mengurangi dan memperpendek durasi diare pada anak-anak dengan kolera. Pencegahan kolera Kolera mungkin memang sudah jarang ditemui apabila Anda tinggal di lingkungan yang bersih dan memiliki sistem sanitasi yang baik. Namun, masih ada kemungkinan Anda terinfeksi bakteri V. cholerae, terutama jika Anda berpergian ke tempat dengan sanitasi yang buruk atau negara dengan kasus kolera yang tinggi. Anda dapat mencegah hal tersebut terjadi dengan melakukan beberapa perubahan seperti di bawah ini. 1. Cuci tangan dengan sabun dan air Cuci tangan adalah langkah terpenting dalam mencegah infeksi bakteri, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum menyentuh makanan. Gosok sabun pada tangan yang basah selama minimal 15 detik sebelum dibilas. Jika tidak ada sabun dan air, selalu sediakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol ke mana pun Anda pergi. 2. Pastikan minum dari sumber air yang bersih Minumlah air yang sudah direbus atau air minum botol. Saat bepergian, Anda dapat menggunakan air minum botol untuk menyikat gigi. Hindari menambahkan es batu di minuman Anda, kecuali Anda merebus dan membuat sendiri es batu tersebut. 3. Makan makanan yang benar-benar matang Masaklah makanan Anda dengan benar dan pastikan tidak ada bagian yang kurang matang. Hindari membeli jajanan pinggir jalan. Kalau memang terpaksa, pastikan Anda dapat melihat proses masaknya, dan makanan tersebut disajikan selagi panas. 4. Hindari konsumsi ikan mentah Sebaiknya Anda menghindari ikan mentah atau yang belum matang, seperti sushi dan sashimi, terlebih jika kebersihan memasaknya belum terjamin. 5. Pilih jenis buah dan sayur yang tepat Pilih buah-buahan dan sayuran yang dapat Anda kupas sendiri, seperti pisang, jeruk dan alpukat. Hindari salad dan buah-buahan yang tidak bisa dikupas, seperti anggur dan beri. 6. Berhati-hati dalam memilih produk olahan susu Berhati-hatilah dengan produk susu, termasuk es krim yang sering terkontaminasi, dan susu yang tidak dipasteurisasi. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
4 Mengingat kolera unggas disebabkan oleh bakteri, maka dapat diberikan antibiotik. 5. Berikan multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam. 6. Berikan ransum sesuai kebutuhan baik kualitas maupun kuantitasnya. 7. Dukung dengan manajemen pemeliharaan ayam yang baik, seperti sirkulasi udara lancar, dan feses tidak basah.
Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / 7 Jenis Penyakit Perut yang Perlu Anda Kenali No. 3 Berisiko Kematian 7 Jenis Penyakit Perut yang Perlu Anda Kenali No. 3 Berisiko Kematian Macam-macam sakit perut ternyata ada banyak, bahkan ada yang sangat berbahaya. Mulai sekarang, jangan sepelekan jenis sakit perut yang Anda alami, terlebih lagi jika sakitnya tidak kunjung hilang. Lantas, apa saja jenisnya?Macam-Macam Sakit Perut Tidak hanya mulas yang bisa dirasakan pada perut, ada berbagai jenis sakit perut yang perlu Anda kenali, di antaranya 1. Maag Gejala maag biasanya terasa nyeri di daerah ulu hati, disertai keluhan lain seperti mual, muntah, perut kembung, cepat kenyang, dan bersendawa – terutama ketika Anda lapar. Maag dapat disebabkan bakteri Helicobacter pylori H. pylori atau penggunaan antiinflamasi nonsteroid NSAID, yang mengiritasi dan mengubah lapisan mukosa pelindung saluran pencernaan. Selain itu, penyebab penyakit perut ini bermacam-macam, bisa karena makanan, terutama makanan yang mengandung gas seperti kol, ubi, dan sawi. Atau bisa juga disebabkan minuman seperti kopi, alkohol, dan soda. Selain faktor makanan, maag bisa dihubungan dengan faktor stres, merokok, dan konsumsi obat-obat penghilang rasa sakit termasuk obat rematik. Sebenarnya obat-obatan anti-maag atau obat sakit perut yang mengandung antasida cukup untuk mengatasi gejalanya. Antasida ini berfungsi untuk menetralisir asam lambung. Tapi jika rasa sakit itu tidak berkurang, barangkali Anda perlu menemui dokter. Jangan lupa, kurangi makanan yang bisa mengganggu kinerja lambung-makanan yang terlalu asam atau terlalu pedas. Dan mulai sekarang, makanlah dengan teratur. 2. Batu Empedu Batu empedu adalah endapan yang terbentuk pada kantong empedu – kantung kecil berbentuk buah pir yang menyimpan dan mengeluarkan empedu untuk pencernaan. Gejala batu empedu biasanya nyeri ulu hati atau nyeri perut bagian kanan atas yang hilang timbul, akibat adanya batu pada kandung empedu. Kadang kala, rasa nyeri itu seolah menjalar ke bagian belakang tubuh. Makanan berlemak atau bisa juga dikaitkan dengan kadar kolesterol yang terlalu tinggi menjadi penyebabnya. Batu empedu adalah endapan kolesterol, bilirubin, atau garam kalsium lainnya yang terbentuk di kantung empedu atau di dekat saluran empedu. Jika dilakukan pemeriksaan, yaitu dengan USG abdomen sudah dipastikan adanya batu pada kandung empedu, maka sebaiknya harus dioperasi. Apalagi jika itu adalah batu kalsium atau batu non-kalsium yang terlanjur membesar dan mengeras. 3. Usus Buntu Apendisitis adalah salah satu dari macam-macam sakit perut yang bisa mengancam jika pecah atau bocor. Jenis penyakit perut ini timbul disebabkan oleh karena peradangan pada usus buntu organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Usus buntu paling sering terjadi pada orang berusia antara 10 dan 30 tahun. Gejala usus buntu biasanya terasa nyeri terus-menerus pada perut bagian kanan bawah, yang sering kali disertai mual dan muntah, dan susah buang air besar BAB ataupun mencret . Kadang kala, rasa nyerinya akan bertambah hingga tiga kali lipat ketika Anda harus berjalan. Badan akan terasa tidak enak dan meriang. Kuman atau bakteri yang masuk menjadi penyebabnya. Jadi jika Anda menyangka penyebabnya adalah akibat terlalu banyak makan cabai atau biji-bijian, Anda termakan mitos. Jika Anda mengalami gejala sakit pada perut di bagian kanan bawah, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Pastikan apakah gejala ini merupakan infeksi usus buntu apendisitis akut. Jika ya, kemungkinan pengobatannya adalah menjalani operasi, dan operasi merupakan cara terbaik karena jika didiamkan saja, maka ada kemungkinan usus pecah, infeksi menyebar ke seluruh perut, yang akibatnya sangat fatal. 4. Kolera Kolera adalah penyakit menular epidemi akut, yang ditandai dengan diare, kehilangan cairan dan elektrolit yang ekstrem, nyeri perut bawah, dan dehidrasi parah. Kondisi ini dapat berakibat fatal. Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan BAB. Jenis sakit perut ini disebabkan oleh kuman Vibrio cholerae atau Bacillus coma. Kuman ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Jika mengalami kolera, segera ganti cairan tubuh yang hilang dengan garam oralit. Bila kehilangan cairan tubuh cukup banyak dan Anda sudah tidak dapat menerima cairan dari mulut, maka cairan pengganti diberikan melalui infus. 5. Batu Ginjal Adalah penumpukan mineral pada lapisan dalam ginjal, yang terdiri dari kalsium oksalat dan terdiri dari beberapa senyawa lain. Batu ginjal bisa membesar hingga sebesar bola golf. Gejala batu ginjal ditandai dengan nyeri pada perut kiri atau kanan bawah yang menjalar menuju organ intim. Jika batu ginjal menyerang, boleh jadi Anda akan mengalami rasa nyeri yang luar biasa hebat akibat saluran kemih akan meregang kuat akibat menahan air seni yang tak bisa keluar. Penyebab batu ginjal karena adanya batu di saluran kencing batu ureter. Nyeri yang dirasakan biasanya hilang timbul dan intensitas rasa sakitnya akan makin bertambah hebat ketika kebelet kencing. Pengobatan batu ginjal sebenarnya bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas atau di apotek. Tapi tentu saja itu tergantung intensitas rasa sakitnya. Pergi ke dokter merupakan langkah cerdas untuk mendapatkan obat penghilang rasa sakit yang biasanya diberikan melalui suntikan. Atau jika batu ginjal terlalu besar dan keras, operasi akan dilakukan untuk pengangkatan. 6. Sembelit Adalah sulit BAB yang ditandai dengan nyeri pada perut yang hilang timbul, lokasinya berada di sekitar pusar. Nyeri perut muncul berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi atau akibat susah BAB. Salah satu dari macam-macam sakit perut ini sering dialami karena kekurangan serat, seperti yang terkandung dalam sayuran. Penyebab sembelit lainnya adalah akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak. Pada kasus yang berat, jenis sakit perut ini bisa disebabkan karena adanya halangan mekanis pada usus seperti radang pada dinding usus, kanker, atau usus yang menonjol keluar. Obat pencahar dapat diminum sebagai obat sakit perut. Sesuaikan dengan penyebab sembelitnya, jika penyebabnya feses terlalu keras, konsumsi obat pencahar yang melunakkan feses, atau pilihlah obat pencahar yang membuat saluran pencernaan terasa penuh sehingga menimbulkan rangsangan untuk BAB, atau pilihlah pencahar yang bisa menyerap cairan. 7. Disentri Jenis sakit perut ini ditandai dengan rasa mulas atau sakit yang hampir mirip ketika hendak melahirkan, sering ke WC untuk BAB mungkin bisa 20 hingga 30 kali BAB, dan feses encer mencret serta berlendir, terkadang feses disertai bercak darah. Disentri disebabkan karena mengonsumsi makanan kotor yang telah terinfeksi kuman shigela disentri atau amuba usus. Untuk mengobatinya, terlebih dahulu Anda harus mengganti cairan dengan garam oralit. Pemberian antibiotika sangat penting untuk membunuh kuman. Tapi tetap saja upaya pencegahan sakit perut lebih penting ketimbang pengobatan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta menjaga makanan dan minuman dari kotoran. Itulah penjelasan macam-macam sakit perut yang perlu Anda kenali. Semoga bermanfaat, ya, Teman Sehat! Anonim. Appendicitis. Diakses 3 September 2019 Bolen, Barbara. 2019. Causes of Stomach Pain and Treatment Options. Diakses 3 September 2019 Kraft, Sy. 2018. Everything you need to know about cholera. Diakses 3 September 2019 Orenstein, Beth W. 2017. 9 Common Digestive Conditions From Top to Bottom. Diakses 3 September 2019 Crosta Peter. 2019. How do you get kidney stones?. Diakses 3 September 2019 DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Tandadan gejala perut kembung. Secara umum, tanda dan gejala perut kembung meliputi: Rasa tidak nyaman di perut. Sering sendawa. Perut terisi banyak gas. Perut berbunyi. Kram atau rasa sakit yang menusuk pada perut. Kembung atau seperti ada tekanan di perut. Perut bengkak.

Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Kolera adalah suatu jenis diare akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio colerae. Diare yang disebabkan oleh bakteri kolera ini sangat khas dan cukup mudah dibedakan dengan diare pada umumnya. Pada kolera, diare hebat dan sangat berair tidak ada ampas sama sekali, berwarna putih pucat seperti air cucian beras. Penyakit kolera dapat menimbulkan permasalahan kesehatan global dan menjadi indikator tingkat perkembangan sosial suatu daerah. Setiap tahunnya terdapat sekitar – 4 juta kasus baru dan sekitar – kematian di seluruh dunia akibat penyakit ini. Kasus infeksi kolera dapat terjadi pada semua usia, dan yang memiliki resiko paling tinggi terinfeksi kolera adalah penduduk yang tinggal di negara-negara berkembang dengan kondisi lingkungan yang kotor, jumlah penduduk yang terlalu padat, tidak tersedia sumber air bersih dan sanitasi yang buruk. Penyebab dan Cara Penularan Penyakit Kolera Bakteri kolera tidak menular secara langsung melalui kontak dari satu orang ke orang lain. Melainkan menular melalui air yang terkontaminasi oleh feses yang berasal dari orang yang terinfeksi kolera. Hal ini disebabkan karena pada feses orang yang terinfeksi masih mengadung bakteri kolera. Bakteri yang ada di dalam feses tersebut dapat kembali ke lingkungan dan kembali menginfeksi orang lain. Orang-orang yang sudah terinfeksi kolera dapat ditemukan bakteri pada fesesnya dengan pemeriksaan mikroskop, selama 1 – 10 hari setelah terinfeksi. Bakteri penyebab kolera dapat dengan mudah mengkontaminasi makanan dan minuman yang tidak higienis. Cara bakteri mengkontaminasi makanan dan minuman seperti menggunakan air yang tercemar untuk mencuci buah-buahan dan sayuran, menyirami tanaman, membuat batu es, ikan atau seafood yang hidup dalam air yang terkontaminasi. Air yang terkontaminasi itu juga dapat berasal dari feses dan sanitasi yang buruk. Dari saat mulai terinfeksi yaitu ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, sampai dapat menimbulkan gejala biasanya dibutuhkan waktu bervariasi sekitar 12 jam – 5 hari. Bakteri yang masuk melalui makanan yang terkontaminasi itu kemudian akan melepaskan toksin racun di dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan diare hebat. Tanda dan Gejala Kolera Selain dari diare hebat, toksin dari bakteri dapat menyebabkan pasien muntah-muntah. Diare hebat dan muntah-muntah inilah yang memicu terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Derajat dehidrasi yang timbul bervariasi tergantung dari tingkat keparahan gejala, mulai dari dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Semakin berat derajat dehidrasi maka tanda-tanda dehidrasi yang timbul juga semakin berat. Pada saat diare dan muntah juga akan terjadi pengeluaran elektrolit secara berlebihan, sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Tanda-tanda umum dehidrasi Detak jantung meningkat Elastisitas kulit menurun Timbul rasa haus Jumlah urin menurun Mukosa mulut tampak kering Tekanan darah menurun Kesadaran menurun Kram otot. Lebih lanjut silahkan baca Tanda-tanda Dehidrasi yang Harus Anda Waspadai Penegakan diagnosis kolera cukup mudah, selain dilakukan anamnesis atau wawancara medis terhadap riwayat diare dan lingkungan tempat tinggal, dokter juga melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi. Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan sampel feses untuk mengetahui ada tidaknya bakteri kolera di feses. Langkah Pengobatan Kolera Sebagian besar kasus infeksi kolera adalah infeksi yang ringan karena pada umumnya pasien sudah mengunjungi dokter sebelum keluhan diare bertambah parah. Infeksi ringan bisa saja tidak menimbulkan gejala apapun dan dapat sembuh dengan pemberian terapi rehidrasi oral. Rehidrasi oral secara mandiri harus segera diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang; dapat dilakukan dengan pemberian oralit, banyak minum, banyak makan sop yang berkuah, dan sebagainya. Baca juga Cara Membuat Oralit Sendiri dan Menggunakannya Sedangkan kasus infeksi kolera yang berat jarang terjadi hanya sekitar 5-10% dari kasus kolera. Infeksi kolera berat harus ditangani dengan cepat dengan rehidrasi cairan melalui intravenous dan penggunaan antibiotik. Kolera dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Beberapa langkah untuk mengobati kolera Pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri Pemberian oralit untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Oralit diberikan apabila pasien masi dapat masuk makanan dan minuman secara oral, namun apabila pasien terus menerus muntah, dapat diberikan cairan infus untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Suplemen zinc untuk mengurangi frekuensi diare Berbagai macam langkah dilakukan untuk mencegah dan mengontrol penyebaran penyakit, termasuk juga mengurangi angka kematian akibat kolera, diantaranya adalah pengawasan, air, sanitasi dan kebersihan, vaksin, serta Edukasi. Pengawasan Melakukan pemeriksaan sampel feses terhadap orang-orang yang diduga terkena kolera, yaitu sering diare hebat dan sangat berair, sehingga dapat ditegakkan diagnosis dan diberikan pengobatan secara tepat dan tepat. Pengelolaan air dan sanitasi Pemantauan sumber air bersih dan sanitasi sangatlah penting untuk mencegah penyebaran bakteri kolera dan waterborne disease penyakit yang ditularkan langsung melalui air yang terkontaminasi kuman. Membangun tempat penampungan air bersih dan dilakukan klorinisasi untuk membunuh bakteri Melakukan penyaringan air dan sterilisasi perabot rumah tangga Membangun tempat sanitasi yang baik. Vaksin kolera Pemberian vaksin kolera secara oral dapat mengurangi resiko terinfeksi kolera, akan tetapi pemberian vaksin kolera tidak dapat menjamin bahwa seseorang tidak akan terinfeksi kolera. Pemantauan terhadap kebersihan sumber air dan sanitasi tetap tidak boleh diabaikan. Edukasi terhadap masyarakat sekitar Memberikan pengetahuan umum kepada masyarakat tentang bahaya kolera, menjaga sumber air bersih, dan cara melakukan sanitasi agar masyarakat dapat melakukan pencegahan mandiri terhadap kolera. 19 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat

Tandatanda penyakit kolera adalah keadaan cirit birit (kadangkala muntah-muntah) yang teruk yang boleh menyebabkan seseorang itu kehilangan air yang banyak dan mengakibatkan dehidrasi (kekurangan air dalam badan). Tanda-tanda dihidrasi adalah lemah dan tidak bermaya, keadaan mulut yang kering. dan juga tidak aktif bagi kanak-kanak. Kolera merupakan penyakit akibat infeksi usus kecil yang disebabkan oleh bakteri Vibrio choleraePengertian Kolera merupakan penyakit akibat infeksi usus kecil yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini biasanya menginfeksi lewat makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Bakteri Vibrio cholera mengeluarkan racun di usus yang memicu terjadinya diare yang disertai muntah. Jika tidak segera ditangani, Anda bisa kehilangan banyak cairan dan mengalami dehidrasi. Bahkan penyakit kolera bisa mengancam jiwa. KomplikasiKehilangan cairan dalam jumlah besar bisa berakibat fatal. Anda bisa saja mengalami dehidrasi parah dan syok akibat hal tersebut. Selain itu, ada beberapa komplikasi yang juga bisa terjadi, seperti Hipokalemia. Ini adalah kondisi diamana Anda mengalami kekurangan kalium. Akibatnya bisa terjadi gangguan fungsi jantung dan saraf. Hipoglikemia. Terkadang saat terserang kolera, penderitanya cenderung tak ingin makan. Akibatnya kadar gula darah menurun bahkan bisa saja terlalu rendah. Gagal ginjal. Hal ini terjadi akibat hilangnya fungsi ginjal yang membuatnya mengeluarkan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Diagnosis Dokter akan melakukan diagnosis kolera melalui serangkaian wawancara berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memperkuat diagnosis, selain pemeriksaan fisik dokter juga melakukan pemeriksaan terhadap usapan rektum atau contoh tinja segar. Karena penyakit ini bisa menjadi berbahaya, dianjurkan untuk secepat mungkin berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala kolera. Gejala Gejala kolera tidak langsung dirasakan, tetapi dimulai dalam jangka waktu 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejalanya bervariasi, mulai dari diare ringan sampai diare berat yang bisa berakibat fatal. Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi justru tidak menunjukkan gejala apa pun. Biasanya penyakit dimulai dengan diare encer seperti air yang terjadi secara tiba-tiba, tanpa rasa sakit dan muntah-muntah. Pada kasus yang berat, diare menyebabkan kehilangan cairan sampai 1 liter dalam 1 jam. Kehilangan cairan dan garam yang berlebihan akan menyebabkan Anda mengalami dehidrasi disertai rasa haus yang hebat. Tak hanya itu, Anda juga mengalami kram otot, penurunan produksi air kemih, sehingga badan terasa sangat lemah. Saat dehidrasi, banyaknya cairan yang hilang dari jaringan dapat menyebabkan mata menjadi cekung dan kulit jari-jari tangan mengeriput. Jika tidak segera diobati, ketidakseimbangan volume darah dan peningkatan konsentrasi garam bisa menyebabkan gagal ginjal, syok, hingga koma. Gejala kolera biasanya menghilang dalam 3-6 hari. Kebanyakan penderita akan terbebas dari bakteri ini dalam waktu 2 minggu. Pengobatan Penanganan pertama jika menderita kolera adalah memperbanyak asupan cairan untuk mencegah dehidrasi akibat kolera. Sangat penting untuk segera mengganti kehilangan cairan, garam, dan mineral dari tubuh. Bagi penderita yang mengalami dehidrasi berat, cairan akan diberikan melalui infus. Sementara itu, di daerah yang terjangkit wabah kolera, kadang-kadang cairan diberikan melalui selang yang dimasukkan lewat hidung menuju ke lambung. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pergantian cairan. Bila dehidrasi sudah diatasi, tujuan pengobatan selanjutnya adalah untuk menggantikan jumlah cairan yang hilang karena diare dan muntah. Pengobatan awal dengan tetrasiklin atau antibiotik lainnya bisa membunuh bakteri dan biasanya akan menghentikan diare dalam 48 jam. Bila berada di daerah resisten dengan wabah kolera atau Vibrio cholerae, dapat digunakan furozolidone. Makanan padat bisa diberikan setelah muntah-muntah berhenti dan nafsu makan sudah kembali. Pencegahan Untuk mencegah kolera, penting untuk melakukan penjernihan cadangan air dan pembuangan tinja yang memenuhi standar. Selain itu, minumlah air yang sudah terlebih dahulu dimasak. Hindari mengonsumsi sayuran mentah atau ikan dan kerang yang tidak dimasak sampai matang. Pemberian antibiotik tetrasiklin juga bisa membantu mencegah penyakit pada orang-orang yang sama-sama menggunakan perabotan rumah dengan penderita kolera. Sementara itu, vaksinasi kolera tidak terlalu dianjurkan karena perlindungan yang diberikan tidak menyeluruh. Penyebab Penyebab penyakit kolera adalah bakteri Vibrio cholerae. Bakteri tersebut menghasilkan racun yang menyebabkan usus halus melepaskan sejumlah besar cairan yang banyak mengandung garam dan mineral. Karena bakteri ini sensitif terhadap asam lambung, maka penderita yang kekurangan asam lambung cenderung menderita penyakit ini. Kolera juga dapat tersebar melalui air yang diminum, makanan laut atau makanan lainnya yang tercemar oleh kotoran orang yang terinfeksi Penyakitini disebabkan karena bakteri Salmonella typhi. Tanda tipus adalah adanya demam tinggi, sakit perut, sakit kepala, muntah dan diare yang diikuti konstipasi, juga munculnya ruam. 5. Kolera. Kolera disebabkan Vibrio cloreae. Gejalanya berupa diare cair yang keluar sangat banyak sehingga biasanya berujung dehidrasi, sakit perut, juga Perut merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang didalamnya terdapat berbagai organ organ yang memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Seringkali kita merasakan sakit pada perut tanpa mengetahui penyebabnya. Ada beberapa macam penyakit dalam perut yang menyebabkan perut mengalami sakit dan nyeri yang Kelainan dalam PerutBerikut adalah Macam Macam Penyakit dalam Perut yang dapat menyerang kapan saja, simak ulasannyaMaagPenyakit yang terjadi didalam perut yang pertama ialah penyakit maag. Maag adalah penyakit dimana lambung mengalami infeksi akibat bakteri gram negatif Helicobacterylori. Belteri ini memiliki dinding sel membrane yang berselubung lipida. Penyakit maag adalah salah satu penyakit yang sering diderita oleh manusia modern saat ini. Penyakit maag memiliki beberapa tingkatan dari maag yang akut hingga maag kronis. Penderita penyakit maag sering mengalami sakit dan nyeri pada perut mereka apabila penyakitnya penyakit maag ini diantaranya para penderita tidak menjaga pola hidup mereka seperti tidak memperhatikan waktu makan sehingga mereka tidak mendapatkan asupan sesuai stress dapat membuat keadaan lambung parah sehingga dapat menyebabkan penyakit pedas dan asam, makanan pedas dan asam akan memberikan tambahan cita rasa tersendiri pada makanan. Tetapi ternyata mengonsumsi makanan pedas dan asam terlalu banyak dapat menyebabkan penyakit maag, karena produksi asam lambung adalah kondisi dimana feses atau tinja yang dikeluarkan dari dalam tubuh bersifat encer. Selain itu para penderita diare juga lebih sering buang air besar. Penyakit diare ini menyebabkan penderitanya lemah dan juga membuat tenaga mereka habis karena terlalu sering buang air besar. Penyakit diare ini dapat menyerang siapapun baik anak anak maupun orang dewasa, laki laki dan perempuan. Di Indonesia sendiri, penyakit diare adalah salah satu masalah sistem pencernaan yang sering terjadi. Penyakit diare ini dapat berlangsung selama berhari hari bahkan berminggu minggu. Penyakit diare yang berlangsung lama akan menyebabkan kondisi tubuh mengalami dehidrasi dan menyebabkan berbagai penyakit penyakit diare diantaranya Bakteri, penyebab penyakit diare yang sering terjadi ialah mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri dan penyebab diare yang lain ialah mengonsumsi obat obatan tertentu. Bagi beberapa orang mereka memiliki alergi terhadap obat obatan alkohol, mengonsumsi alkohol dapat membuat tubuh mengalami kerusakan. Salah satunya ialah merusak sistem pencernaan dan menyebabkan penyakit diare.[AdSense-B]HemoroidHemoroid atau yang biasa disebut dengan penyakit ambeien maupun wasir adalah penyakit dalam perut selanjutnya. Hemoroid adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan maupun peradangan pada pembuluh darah yang terdapat disekitar anus dan bagian rektum bawah. Gejala yang dialami oleh penderita penyakit ini diantaranya ialah terdapat lendir ketika buang air besar, mengalami gatal gata di daerah sekitar anus dan juga mengalami pendarahan ketika buang air besar. Penyebab dari hemoroid sendiri sampai saat ini belum dapat ditentukan secara pasti, namun ada beberapa penyebab umun terjadinya penyakit penyakit kelebihan berat badan sering menjadi pemicu beberapa penyakit termasuk penyebab beban berat, pemicu penyakit hemoroid yang lain ialah sering mengangkat beban yang jumlahnya keturunan dan usia, usia yang semakin menua membuat tubuh lebih berisiko terkena beberapa penyakit ditambah oleh faktor adalah suatu kondisi dimana terjadi infeksi bakteri dan menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi yang cukup parah. Kolera juga bisa disebut penyakit muntaber. Kolera ini biasanya terjadi dikawasan padat penduduk. Saat ini sendiri, pemerintah Indonesia sedang gencar gencarnya melakukan penyuluhan penyakit kolera dan melakukan imununisasi dan juga vaksinasi untuk mencegah terjadinya penyakit kolera bagi anak anak. Penderita penyakit kolera ini biasanya mengalami kram pada perut, mual mual dan juga penyakit koleraBakteri, kolera disebabkan oleh bakteri yaitu vibrio oleh penderita kolera, penyakit kolera ini adalah penyakit yang dapat menular. Bakteri kolera ini dapat menular melalui perantara asam lambung rendah, bakteri kolera akan lebih mudah hidup di lingkunagn yang memiliki kadar macam penyakit pada perut selanjutnya ialah sembelit. Sembelit adalah kondisi dimana seseorang memiliki kesulitan dalam buang air besar. Para penderita sembelit biasanya hanya kurang dari 3 kali dalam seminggu. Normalnya, manusia buang air besar dalam seminggu 5 hingga 7 kali sesuai dengan kondisi orang tersebut. Gejala yang dialami oleh para penderita sembelit ialah sakit ketika buang air besar, dan memiliki perut yang penyakit sembelitKurang mengonsumsi air, penyebab sulit buang air besar yang pertama ialah kurang mengonsumsi air putih. Normalnya, dalam sehari manusia harus mengonsumsi setidaknya 8 gelas dalam mengonsumsi makanan berserat, kurangnya mengonsumsi serat dapat menyebabkan penyakit adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan terjadinya infeksi pada usus. Disentri juga menyebabkan darah keluar bersama feses cair atau yang biasa disebut diare. Para penderita disentri memiliki beberapa gejala seperti kram pada perut, muntah muntah, mengalami mual dan juga demam yang penyakit disentriBakteri shigela, bakteri shigela menyebabkan disentri yaitu jenis disentri penyebab selanjtnya ialah amoba yang bernama Entamoeba Histolytica yang menyebabkan disentri jenid disentri amoeba. Disentri ini terjadi pada daerah tropis.[AdSense-A]Hernia HiatusHernia adalah suatu kondisi dimana jaringan otot sekitar tubuh yang melemah, terkhusus pada bagian perut. Hernia hiatus dapat dialami ketika sebagian lambung naik ke arah diafragma karena terdorong. Hiatus sendiri adalah lubang yang terletak pada diafragma yang berfunsgi sebagai penghumung antara esophagus dan lambung. Para penderita penyakit ini memiliki berbagai gejala seperti muntah darah, kesulitan dalam menelan dan juga bernafas serta sakit pada bagian penyakit hernia pada diafragma, adanya luka pada diafragma akan meningkatkan risiko penyakit obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk hernia LambungKanker lambung adalah suatu kondisi dimana sel sel kanker menyerang sel sel pada lapisan lambung yang memproduksi mukus. Para penderita penyakit kanker lambung memiliki beberapa gejala seperti nyeri pada perut dan juga tulang dada, mual mual dan muntah serta sulit menelan kanker lambungSel kanker, penyebab penyakit kanker ialah karena adanya sel kanker dalam tubuh. Sel kanker ini dapat menyerang dan tumbuh secara cepat di dalam tubuh dan menyerang organ organ merokok dapat menyebabkan risiko terkena kanker lambung meningkat,Infeksi lambung, hal lain yang dapat meningkatkan risiko kanker lambung ialah infeksi pada lambung dalam waktu yang buntuMacam macam penyakit pada perut selanjutnya ialah usus buntu,. Usus buntu sendiri adalah organ dalam tubuh yang berbentuk seperti kantong kecil dan tipis yanh berukuran 5 sampai 1- cm. penyakit usus buntu ialah peradangan ataupun pembengkakan yang terjadi pada usus buntu. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja , muda maupun tua. Gejala untuk penyakit ini ialah mengalami nyeri yang parah pada bagian perut, kesulitan untuk membuang gas serta mengalami mual dan muntah penyakit usus buntuBatu empedu, batu empedu dapat menyebabkan penyakit usus bakteri, peradangan yang terjadi pada usus buntu pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella dab dispesia ini seringkali disamakan dengan penyakit maag. Padahal maag dan dispesia adalah dua hal yang berbeda. Dispesia sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu “dys” yang memiliki arti buruk dan “peptei” yang memiliki arti pencernaan. Istilah dispesia seringkali disebut untuk menggambarkan kondisi pencernaan yang buruk dan tidak baik. Dispesia sendiri adalah kondisi dimana terdapat berbagai gejala nyeri maupun tidak enak pada bagian perut bagian atas. Setiap orang pasti pernah merasakan dispesia ini setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka. Gejala dari dispesia ialah mual mual, muntah dan dada yang terasa dispesiaPenyakit lain, dispesia bisa terjadi ,kareba adanya penyakit lain yang sudah bersarang didalam tubuh sebelumnya. Misalnya saja mmag kronis, asam lambung dan masalah sistem pencernaan lainnya tidak dapat ditemukan secara pasti, dispesia tipe ini disebut dispesia tipe fungsionalBatu empeduBatu empedu adalah kumpulan dari sisa sisa zat yang tidak berguna ataupun berasal dari kolestrol. Kumparan batu ini kemuadian tertumpuk di saluran empedu manusia dan selanjutnya disebut batu empedu. Pada penderita batu empedu mereka sering mengalami nyeri dan sakit perut yang parah. Ukuran batu empedu ini bermacam macam, semakin besar batu empedu maka akan semakin berbahay bagi tubuh terjadinya batu empeduPenumpukan kolestrol, penyebab terjadinya batu empedu yang pertama ialah terdapat tumpukan kolestrol di dalam tubuh usia, faktor usia yang semakin bertambah akan meingkatkan risiko seseprang memiliki batu empedu di dalam GinjalPenyakit batu ginjal sebenarnya mirip dengan batu empedu, batu ginjal adalah batu yang terbuat dari kumparan zat zat beracun ataupun mineral yang menumpuk menjadi satu sehingga terbentuklah batu ginjal. Batu ginjal menyebabkan ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Gejala yang sering dialami oleh penderita batu ginjal ialah sakit dan nyeri pada bagian pinggang dan juga penyakit batu ginjalKurangnya minum air putih, seperti diketahui bahwa mengonsumsi air putih sangat penting untuk kesehatan genetic, faktor ini memang sulit untuk dihindari namun bukan berarti kita tidak dapat mengatasi penyakit batu ginjal beberapa penyakit yang menyebabkan sakit pada perut. Selalu menjaga kesehatan agar tubuh dapat beraktivitas dengan baik. untuk menjaga kesehatan tubuh jangan lupa untuk memilih makanan yang akan dikonsumsi untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia dan juga rajin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
\n \npenyakit perut seperti kolera
Pemberianvaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita. 7. KESIMPULAN Kesimpulan Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Hello doktor. Saya merupakan seorang bapa kepada anak yang berumur 13 tahun yang mempunyai masalah berkaitan cirit-birit sejak 3 hari yang lepas. Anak saya bersekolah di salah sebuah sekolah menengah di anak saya, cirit-birit itu berlaku selepas dia membeli makanan daripada kantin sekolah. Selain daripada anak saya, terdapat juga beberapa pelajar yang lain yang turut mengalami masalah yang sama. Anak saya memberitahu bahawa najisnya sangat cair dan berwarna seperti coklat keputihan tetapi tiada sebarang darah yang kelihatan. Setiap hari, dia akan pergi ke tandas sebanyak 8 kali disebabkan oleh cirit-birit yang dialaminya. Saya juga ada membeli ubat tahan cirit-birit di farmasi, tetapi ia kurang membantu. Selain itu, dia turut mengalami muntah-muntah yang kadang-kadang berlaku dan menurutnya muntah itu mengandungi makanan yang dimakan, lebih kurang dalam 1 cawan tetapi tiada sebarang darah yang kelihatan. Disebabkan dia sudah mula kelihatan lemah sepanjang hari dan tidak mampu ke sekolah, saya mengambil keputusan untuk membawanya berjumpa dengan saya ingin bertanya kepada doktor, apakah yang dimaksudkan dengan penyakit kolera dan apakah penyebabnya?Adakah ia berkaitan dengan jangkitan bakteria dan apakah ubat-ubatan yang sesuai untuk merawatnya?Terima kasih atas soalan anda. Penyakit kolera adalah penyakit berjangkit wabak akut acute. Ia akan menyebabkan gejala seperti cirit-birit berair, kehilangan cecair dan elektrolit yang berlebihan, dan dehidrasi yang teruk. Ia boleh membawa maut. Ia berlaku disebabkan oleh jangkitan bakteria Vibrio cholera V. cholera.Oleh kerana dehidrasi yang teruk, kadar kematian adalah tinggi apabila tidak dirawat, terutamanya dalam kalangan kanak-kanak dan bayi. Kematian boleh berlaku dalam kalangan orang dewasa yang sihat dalam beberapa jam. Mereka yang pulih biasanya mempunyai imuniti jangka masa panjang terhadap jangkitan semula daripada penyakit anda ingin bercuti ke kawasan seperti Asia, Afrika dan beberapa bahagian Amerika Latin, anda perlu melindungi diri daripada kolera dengan menjalankan vaksinasi yang sesuai terlebih dahulu, hanya minum air yang dimasak atau dari botol tertutup dan mengikuti amalan cuci tangan dengan adalah penyakit berjangkit yang menyebabkan cirit-birit berair yang teruk, yang boleh menyebabkan dehidrasi dan juga kematian jika tidak diawat. Ia berlaku disebabkan oleh makan makanan atau minuman yang sudah tercemar dengan bakteria yang dipanggil Vibrio lazimnya berlaku di Amerika Syarikat pada tahun 1800-an, sebelum sistem rawatan air dan kumbahan yang moden menghapuskan penyebaran bakteria tersebut melalui air yang tercemar. Hanya kira-kira 10 kes kolera yang dilaporkan setiap tahun di dan separuh daripadanya diperoleh daripaada luar negara. Jarang, makanan laut yang tercemar menyebabkan wabak kolera di bagaimanapun, wabak kolera masih menjadi masalah serius di negara lain di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya 150,000 kes dilaporkan kepada Pertubuhan Kesihatan Sedunia setiap tahun. Penyakit ini biasanya berlaku di tempat-tempat yang mempunyai sanitasi yang kurang baik, penuh dengan orang ramai, peperangan, dan yang biasanya berlaku penyakit kolera termasuklah bahagian-bahagian Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin. Sekiranya anda bercuti ke salah satu kawasan tersebut, mengetahui fakta kolera boleh membantu melindungi anda dan keluarga cholerae, bakteria yang menjadi penyebab bagi penyakit kolera, biasanya boleh ditemui dalam makanan atau air yang tercemar oleh najis daripada orang yang dijangkiti. Sumber-sumber bakteria ini termasuklahBekalan air daripada loji kumbahan dan rawatanAis diperbuat daripada air daripada loji kumbahan dan rawatanMakanan dan minuman yang dijual oleh penjaja jalananSayur-sayuran yang disiram dengan air yang mengandungi sisa manusia seperti air kencing atau najisIkan mentah atau kurang masak dan makanan laut yang ditangkap di perairan yang telah tercemar dengan kumbahanApabila seseorang mengambil makanan atau air yang sudah tercemar, bakteria akan membebaskan toksin di dalam usus yang akan menyebabkan cirit-birit yang tidak mungkin anda mendapat kolera hanya dengan hubungan sentuh dengan orang yang sekitar 1 daripada 20 jangkitan kolera adalah teruk, dan kebanyakan orang yang dijangkiti tidak menunjukkan sebarang gejala muncul, ia akan berlanjutan antara 12 jam dan 5 hari selepas terdedah kepada bakteria tersebut. Gejala-gejala tersebut boleh jadi ringan, tiada simptom atau sangat yang ada termasuklahSejumlah besar cirit-birit berair, kadang-kadang dipanggil "najis air beras"/”rice water stools” kerana ia kelihatan seperti air yang telah digunakan untuk membasuh berasMuntahKaki kejangSeseorang yang mengalami penyakit kolera akan kehilangan air dalam badan dengan cepat, sehingga 20 liter sehari, jadi dehidrasi dan kejutan yang teruk boleh dehidrasi termasuklahKulit longgar / “loose skin”Mata nampak seperti tenggelamMulut dan bibir keringPenurunan rembesan, misalnya, kurang berpeluhLaju denyutan jantungTekanan darah rendahPening kepala atau kepala terasa ringanKehilangan berat badan yang cepatKejutan/Shock boleh menyebabkan sistem peredaran darah tidak berfungsi dengan baik. Ia adalah keadaan yang mengancam nyawa dan keadaan terdapat vaksin bagi penyakit kolera, CDC dan Pertubuhan Kesihatan Sedunia biasanya tidak mengesyorkannya, kerana ia mungkin tidak melindungi separuh daripada orang yang menerimanya dan hanya bertahan selama beberapa bagaimanapun, anda boleh melindungi diri anda dan keluarga dengan menggunakan hanya air yang telah dimasak, air yang telah dibasmi kuman secara kimia, atau air botol. Pastikan anda menggunakan air yang telah dibotolkan, dimasak, atau dibasmi kuman secara kimia untuk tujuan berikutMinumMenyediakan makanan atau minumanMembuat aisMemberus gigiMembasuh muka dan tanganMembasuh pinggan mangkuk dan perkakas yang anda gunakan untuk makan atau menyediakan makananMembasuh buah-buahan dan sayur-sayuranUntuk membasmi kuman air anda sendiri, didihkan selama 1-3 minit atau tapiskan air tersebut dan gunakan “commercial chemical disinfectant”.Anda juga harus mengelakkan makanan mentah, termasuklah yang berikutBuah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak dikupasProduk tenusu dan susu yang tidak dipasteurisasiDaging atau makanan laut yang mentah atau kurang masakIkan yang ditangkap di kawasan terumbu tropika, yang mungkin tercemarSekiranya anda mengalami cirit-birit dan muntah yang teruk, terutamanya selepas makan makanan laut yang mentah atau bercuti ke negara di mana kolera adalah epidemik - dapatkan rawatan perubatan dengan segera. Penyakit kolera boleh dirawat, tetapi kerana dehidrasi boleh berlaku dengan cepat,jadi adalah penting untuk mendapatkan rawatan kolera dengan adalah rawatan utama untuk penyakit kolera. Bergantung kepada keadaan cirit-birit, rawatan akan terdiri daripada oral atau intravena untuk menggantikan cecair yang seperti antibiotik, yang membunuh bakteria, bukan sebahagian daripada rawatan kecemasan untuk kes yang ringan. Tetapi mereka boleh mengurangkan tempoh cirit-birit dan juga mengurangkan perkumuhan bakteria, dengan itu membantu mencegah penyebaran terdapat apa-apa kemusykilan, sila rujuk nasihat doktor yang boleh dijumpai di klinik atau hospital. Jika ia bukan kecemasan, anda juga boleh mendapatkan nasihat daripada doktor di laman web Cholera - Vibrio cholerae infection, Centre for Disease Control and Prevention 56P14k.
  • n08vmwwlxh.pages.dev/230
  • n08vmwwlxh.pages.dev/77
  • n08vmwwlxh.pages.dev/602
  • n08vmwwlxh.pages.dev/966
  • n08vmwwlxh.pages.dev/209
  • n08vmwwlxh.pages.dev/940
  • n08vmwwlxh.pages.dev/731
  • n08vmwwlxh.pages.dev/363
  • n08vmwwlxh.pages.dev/105
  • n08vmwwlxh.pages.dev/80
  • n08vmwwlxh.pages.dev/378
  • n08vmwwlxh.pages.dev/501
  • n08vmwwlxh.pages.dev/367
  • n08vmwwlxh.pages.dev/252
  • n08vmwwlxh.pages.dev/708
  • penyakit perut seperti kolera